DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................
i
Daftar Isi .....................................................................................
ii
BAB
I: Pendahuluan...................................................................
1
A. Latar
Belakang...............................................................
1
B.Tujuan.............................................................................
1
BAB II
: Tinjauan
Teoritis
A.Struktur Fungsi
sel...........................................................
2
1. Pengertian ...............................................................
2
2. Struktur
sel..............................................................
2
3. Teori-teori tentang
Sel.............................................. 5
B.Struktur fungsi
jaringan.....................................................
6
1. Pengertian...............................................................
6
2. Struktur Jaringan
.................................................... 6
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan
............................................................
10
B. Saran...............................................................
...... 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para
ahli diantaranya MaxShultze ,Robert
Hooke, Hanstein, Felix Durjadin, Johanes
Purkinje, Matthias Schleiden, Robert Browndan Rudolf Virchow.Makalah ini berisi
tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.
Makalah ini
dibuat supaya penulis lebih memahami tentang Struktur fungsi sel dan struktur
fungsi jaringan.Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat
membedakan berbagai macam teori yang akan kami bahas,diantaranya teori-teori
Struktur fungsi sel dari para ahli dan buku biologi .
Selain itu
penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam
mempelajari dan memahami bab-bab ini .
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas
tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan yang diungkapkan
melalui teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.
menjelaskan semua teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan
yakni dilihat dari biologi.
BAB II
A.STRUKTUR FUNGSI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti
ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun
ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel
memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel
berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai
pencerna.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak
bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. sel
dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan,
penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel
disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan
fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel,
pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan
secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami
pembelahan secara mitosis.
sel mengandung materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat
makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat
diwariskan kepada keturunannya.
Gambar 1.1 Sel
2. Struktur Sel
struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan
eukariotik.
a. struktur sel prokariotik
semua sel prokariotik
mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. sel prokariotik tidak memiliki membram inti. karena tidak
mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah
tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum
endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu
mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.2 Sel prokariotik
1. Dinding sel
dinding sel berfungsi
sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
Gambar 1.3 Dinding Sel
2. Membran plasma
membran sel atau
membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. fungsinya sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
Gambar 1.4 Membran Plasma
3. sitoplasma
sitoplasma tersusun
atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan untuk mencerna
makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.
Gambar 1.5 Sitoplasma
4. mesosom
pada tempat tertentu,
membram plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang disebut mesosom. mesosom
berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya mesosom terletak dekatb dinding
sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. pada membram
mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi
oksidasi untuk menghasilkan energi.
Gambar 1.6 Mesosom
5. ribosom
ribosom merupakan
organel tempat berlangsungnya sintesis protein.
Gambar 1.7 Ribosom
6. DNA
asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun
atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di wariskan kepada
keturunannya.
Gambar 1.8 DNA
7. RNA
asam ribonukleat
(ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA.
jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi dir) membentuk .RNA.
RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. selanjutnya, kode-kode
genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses
sintesis protein.
Gambar 1.9 RNA
b. Struktur sel eukariotik
perbedaan pokok antara
sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki membram inti,
sedangkan sel prokariotik tidak. selain itu sel, eukariotik memiliki sistem
endomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum
endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga
memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik
meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.10 sel eukariotik
1. Membran plasma
Membran
plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel,
berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh
fosfolipid, protein dan kolesterol.
Gambar 1.11 membran plasma
2. Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat
yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
Gambar 1.12 Sitoplasma
3. Nukleus
Inti sel atau nukleus
merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.Nukleus berdiameter 10
mikrometer .Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat dan
oval.
Gambar 1.13 Nukleus
4. Sentriol
Sentriol merupakan
organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.Pada fase tertentu
dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol hanya
dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
Gambar 1.14 sentriol
5. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari
kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala.karena letaknya memusat
pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai retikulum
endoplasma (disingkat RE ).RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik ,baik sel
hewan maupun sel tumbuhan .
Gambar 1.15 Retikulum Endoplasma
6. Ribosom
Ribosom tersusun atas
RNA-ribosom ( RNA-r ) dan protein.Ribosom tidak memiliki membran .
Gambar 1.16 ribosom
7. Kompleks golgi
Kompleks golgi sering
disebut golgi saja.Pada sel tumbuhan ,kompleks golgi disebut diktiosom .Organel
ini terletak di antara RE dan membran plasma .
Gambar 1.17 Kompleks golgi
8. Lisosom
Lisosom (lyso
=pencernaan ,soma =tubuh ) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang
berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.Enzim ini berfungsi dalam
pencernaan intrasel,yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.
Gambar 1.18 lisosom
9. Badan Mikro
Badan mikro disebut
karena ukurannya yang kecil , hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro meter .B adan
mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
Gambar 1.18 Badan mikro
10. Mitokondria
Mitokondria merupakan
penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara umum dapat
dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah
. Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10
mikrometer.
Gambar 1.20 mitokondria
11. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus merupakan
organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan
diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal
sebagai tubulin.
Selain mikrotubulus
,yang juga berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen. Organel ini
berbentuk benang-benang halus ,tipis yang memanjang.Mikrofilamen tersusun atas
dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada
sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen
hanya 5 nm.
Gambar 1.21 mikrotubulus dan mikrofilamen
3. Teori-teori Tentang
Sel
a. Robert
Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan
rongga-rongga yang disebut sel (cellula).
b. Hanstein (1880) menyatakan bahwa
sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella
(kantong yang berisi)
c. Felix Durjadin (Prancis, 1835)
meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut
yang penyusunnya disebut “Sarcode”.
d. Johanes Purkinje (1787-1869)
mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma.
e. Matthias Schleiden (ahli botani)
dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang
terdapat pada strukturjaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan
konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut
menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
f. Robert Brown (Scotlandia, 1831)
menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti
(nucleus).
g. Max Shultze (1825-1874) ahli
anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
h. Rudolf
Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla).
B. STRUKTUR FUNGSI
JARINGAN
1. Pengertian Jaringan
Jaringan
adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan.
2. Struktur Jaringan
Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan
menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf.
a. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium
merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar
maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium
adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium
adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh,
Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma,
mesoderma, atau endoderma.
Nama epitelium sangat
erat hubungannya dengan letaknya di dalam tubuh. Epitelium yang melapisi
dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut endotelium.
Endotelium berasal dari perkembangan laoisan mesoderma. Sedangkan epitelium
yang melapisi rongga tubuh, misalnya perikardium, pleura, dan peritoneum
disebut mesotelium. Mesotelium juga berasal dari lapisan mesoderma.
Sel-sel epitelium
terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel, sehingga hamper
tidak ada ruangan antarsel. Proses pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam
atau luar tubuh banyak melalui epitelium,maka sifat permeabilitas darin sel-sel
epitel memegang peranan penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar
tubuh dan di dalam tubuh.
Jaringan epitelium
dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, serta
berdasarkan struktur dan fungsinya.
1. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan
bentuk
Dua kriteria yang
digunakan untuk mengklasifikasikan epitelium adalah jumlah lapisan sel dan
bentuknya. Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi
epitelium sederhana dan epitelium berlapis. Epitelium sederhana adalah
epitelium yang sel-selnya hanya selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium
yang terdiri atas beberapa lapis sel.
2. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan struktur
dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.
1. Jaringan epitelium penutup
Jaringan epitelium
penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini
terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau merupakan
lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2. Jaringan Epitelium kelenjar
Jaringan epitelium
kelenjar tersusun oleh sel sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah
cair .Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antar sel.Berdasarkan cara
kelenjar mensekresikan cairannya , kelenjar dibedakan menjadi dua ,yaitu
kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Gambar 2.1 jaringan epitelium
b. Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler
yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan
demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat
dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat
dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler.
Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna
putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang
rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning
dan lebih tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi.
Terdapat pada pembuluh darah.Serat retikuler hamper sama dengan serat
kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan
jaringan ikat dengan jaringan lain.
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida
sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen
setengah cair, jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur.
Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat
kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi.
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki
berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag
(berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang
(menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk
menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat bergerak
bebas).
Gambar 2.2 Jaringan Ikat
1. Jaringan ikat longgar
Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar.
Fungsinya anatara lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan
hati. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan
lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit.
Gambar 2.3 jaringan ikat longgar
2. Jaringan
ikat padat
Susunan sertnya padat dan
memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan ikat padat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak teratur yang
terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat
pada teratur, yang terdapat pada tendon.
Gambar 2.4 Jaringan ikat padat
3. Jaringan tulang
a. Tulang rawan ( Kartilago )
Ada
tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan
elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang), tulang
rawan fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya bulat
atau bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit).
Gambar 2.5 kartilago
b. Tulang sejati ( Osteon )
Sel
tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan
kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun
atas unit-unit yang dinamakan system havers, setiap havers mengandung
pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum.
Gambar 2.6 Tulang Osteon
c. Darah
Sel
darah meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping
darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel
darah putih berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh,
sedangkan keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih
terdiri atas monosit, limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil.
Gambar 2.7 darah
d. Jaringan adipose
Jaringan
adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang
terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan
ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah
hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di
dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga
perut dan dada.
Gambar 2.8 Jaringan adipose
e. Jaringan otot
1. Otot polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak
dibagian tengah. Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran
sehingga disebut otot involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih,
organ reproduksi, saluran pernapasan.
2. Otot lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang,
memiliki banyak inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di
bawah kesadaran sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada
rangga.
3. Otot Jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau
lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di
bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.
Gambar 1.6 Otot polos , otot lurik
, otot jantung
4. Jaringan Saraf
a. Struktur sel saraf
Gambar
1.7 Struktur Saraf
b. Jenis sel saraf
Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari
organ penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang).
Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf
dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron
sensorik.
Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system
saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada
umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya
implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan
Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah
mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut
sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869)
mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann
(1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881),
pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas
sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti
(nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang
pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf
Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.Sel dibedakan
atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik
dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif),
berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel merupakan unit terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya
secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel
dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan,
reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun
organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan
oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin
mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi
secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan
endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
Struktur
dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara
organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk
mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan
antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang
bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat
tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts
B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP)
Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13
Oktober 2010 ]
Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel.
http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober 2010 ]
Curtis, Helena ,Bernes , N.Sue.1989.Biology ,fifth edition.Worth
Publishers,Inc
Stone ,David ,1997.Biodiversity of Indonesia .tien Wah
Press,Singapore.
Solomon et. Al.1993,Biology ,3rd ed. Saunders-College Publishing
,fort Worth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar